Kabupaten Tangerang – Menteri Perdagangan Budi Santoso, Selasa malam, (14/10) meninjau langsung kesiapan H-1 menjelang pelaksanaan pameran dagang internasional akbar Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kabupaten Tangerang, Banten. Ia memastikan kesiapan seluruh aspek dan dalam kondisi prima untuk mendorong promosi ekspor produk-produk unggulan Indonesia. Presiden RI Prabowo Subianto diagendakan membuka secara resmi TEI 2025.
TEI ke-40 akan diselenggarakan selama lima hari, yaitu 15–19 Oktober 2025. Ajang tahunan ini merupakan platform strategis bagi Indonesia untuk memperluas akses pasar global dan memperkuat citra Indonesia di tingkat global yang pada akhirnya akan mendorong ekspor dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
“Kami ingin memastikan persiapan telah cukup agar acara berjalan lancar sesuai rencana. Kesiapan stan, infrastruktur, fasilitas, hingga sistem logistik dan keamanan. Semuanya harus dalam kondisi prima untuk memfasilitasi ribuan peserta pameran dan buyer dari luar negeri,” ujar Mendag Busan.
Mendag Busan memaparkan, antusiasme peserta dan buyer pada TEI 2025 sangat tinggi. Hingga hari ini, tercatat sebanyak 8.045 buyer dari 130 negara telah mendaftar. Jumlah ini berasal dari buyer yang mendaftar secara mandiri melalui sistem registrasi daring serta hasil penjaringan aktif yang dilakukan oleh perwakilan perdagangan di luar negeri. Dengan demikian, target 5.000 buyer telah terlampaui.
“Kehadiran lebih delapan ribu buyer dari 130 negara menjadi bukti nyata bahwa TEI adalah platform dagang berskala global yang diperhitungkan dunia. Ini juga menunjukkan kepercayaan pasar internasional yang kuat terhadap kualitas produk-produk Indonesia,” kata Mendag Busan
Malaysia tercatat menjadi negara asal buyer yang terbanyak untuk TEI tahun ini, yaitu 769 orang. Kemudian, diikuti Tiongkok 605 orang dan India 594 orang. Sejumlah negara lain yang juga tercatat aktif mendaftar, antara lain, Nigeria, Mesir, Filipina, Arab Saudi, Australia, dan Singapura.
Mendag Busan menekankan, tingginya jumlah buyer mancanegara ini merupakan momentum yang harus dimanfaatkan dengan baik oleh pelaku usaha dalam negeri, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang terlibat dalam pameran.
“Ini adalah kesempatan emas yang harus dimanfaatkan oleh para pelaku usaha, termasuk UMKM, untuk memperluas jaringan bisnis, membuat kesepakatan dagang, dan meningkatkan ekspor. Kami berharap TEI 2025 dapat menjadi momentum bagi penguatan perdagangan yang inklusif dan berkelanjutan,” tambah Mendag Busan.
Mendag Busan juga mengungkapkan, TEI 2025 sukses menggaet partisipasi pelaku usaha dalam negeri untuk mengintensifkan pasar ekspor. Hingga 12 Oktober 2025, sebanyak 1.619 perusahaan telah terdaftar sebagai peserta pameran dan telah melampaui target 1.500 peserta
Para peserta tersebar di tiga zona utama, yaitu: yaitu Zona Makanan, Minuman, dan Produk Pertanian; Zona Manufaktur dan Jasa; dan Zona Fesyen, Gaya Hidup, dan Dekorasi Rumah.
Mendag Busan berharap antusiasme ini tidak hanya mencerminkan kesiapan industri dalam negeri untuk bersaing di pasar internasional, tetapi juga menjadi daya tarik bagi buyer mancanegara.
“Antusiasme ini telah melampaui target kami, menunjukkan kesiapan industri dalam negeri untuk bersaing. Kami berharap keragaman sektor ini akan menarik buyer global dan menghasilkan transaksi yang signifikan,” pungkas Mendag Busan.