Sinergi Kemendag dan BPKH Penuhi Kebutuhan 2 Juta JemaahHaji dan Umrah Indonesia di Arab Saudi

0
6

Kabupaten Tangerang – Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengambil langkah strategis untuk memperkuat posisi produk Indonesia di pasar Arab Saudi. Bersama Syarikah Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) Limited Liability Company, Kementerian Perdagangan secara
resmi menjalin kerja sama untuk meningkatkan potensi perdagangan Indonesia dalam ekosistem layanan haji dan umrah, khususnya untuk memenuhi kebutuhan lebih dari dua juta jemaah Indonesia setiap tahun. Syarikah BPKH Limited merupakan anak usaha dari BPKH di Arab Saudi untuk mendukung ekosistem perhajian dan investasi.

Kerja sama ini dituangkan dalam nota kesepahaman (MoU) yang ditandatangani Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag Fajarini Puntodewi dan CEO Syarikah BPKH Limited Sidiq Haryono pada Kamis, (16/10). Penandatanganan MoU berlangsung di sela-sela rangkaian Trade Expo Indonesia ke-40 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD City, Tangerang dan disaksikan Menteri Perdagangan Budi Santoso dan Kepala Badan Pelaksana BPKH Fadlul Imansyah. Turut hadir pada penandatanganan MoU tersebut, Sekretaris Jenderal Kemendag Isy Karim.

Menurut Mendag Busan, sinergi ini merupakan komitmen nyata pemerintah dalam mendorong peningkatan ekspor ke Arab Saudi. Menurutnya, BPKH memiliki unit usaha di Mekah yang membutuhkan pasokan beragam produk untuk jemaah Indonesia.

“BPKH akan memenuhi pasokan kebutuhan para jemaah Indonesia. Sementara itu, Kemendag akan membantu mencarikan pemasok yang siap mendukung kebutuhan-kebutuhan jemaah di sana. Jadi, prosesnya akan dilakukan melalui business matching antara pelaku usaha lokal dengan supplier di Arab Saudi yang difasilitasi oleh perwakilan perdagangan di sana,” ucap Mendag Busan.

Mendag Busan menjelaskan, pasar ini sangat besar. Setiap tahun, lebih dari dua juta jemaah haji dan umrah Indonesia datang ke Tanah Suci. Para jemaah memerlukan beragam produk dan layanan esensial, mulai dari makanan dan minuman, tekstil, perlengkapan ibadah, kosmetik, hingga layanan pendukung. Melalui kerja sama ini, pelaku usaha Indonesia di sektor hotel, restoran, dan katering (horeka), serta jasa pelayanan haji dan umrah yang berorientasi ekspor, dapat memperluas jaringan dan memperkuat posisi di pasar Arab Saudi.

Kerja sama Kemendag dengan Syarikah BPKH Limited Liability Company meliputi fasilitasi peningkatan kapasitas, pengembangan produk, promosi bagi pelaku usaha berorientasi ekspor, peningkatan dan perluasan jejaring bisnis, serta pertukaran informasi pasar dan peluang perdagangan.

“Sinergi ini diharapkan dapat memastikan keberlanjutan kehadiran produk Indonesia yang berdaya saing di pasar Arab Saudi. Lebih dari itu, kerja sama ini juga memperkuat posisi Indonesia dalam ekosistem ekonomi haji dan umrah, sekaligus membuka peluang ekspor baru bagi pelaku usaha nasional, termasuk UMKM yang berorientasi ekspor,” kata Mendag Busan.

Sementara itu, Fadlul menyampaikan apresiasi dan optimismenya. Ia berharap kerja sama ini dapat berkontribusi untuk meningkatkan ekspor dari Indonesia ke Arab Saudi, melalui pemenuhan kebutuhan jemaah haji dan umrah Indonesia.

“Kami menyampaikan apresiasi atas kerja sama antara Kemendag dan BPKH. Hal ini merupakan suatu terobosan yang luar biasa. Kami ingin BPKH Limited sebagai anak perusahaan dari BPKH mengembangkan ekosistem perhajian dan umrah yang ada di Arab Saudi,” ungkap Fadlul. Sekilas Perdagangan Indonesia-Arab Saudi

Pada Januari—Agustus 2025, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi tercatat senilai USD 4,45 miliar. Khusus untuk nonmigas, total perdagangan Indonesia-Arab Saudi tercatat senilai USD 2,78 miliar. Nilai ini meningkat 24,68 persen dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024 yang senilai USD 1,70 miliar. Ekspor nonmigas Indonesia ke Arab Saudi pada periode Januari—Agustus 2025 tersebut tercatat USD 2,09 miliar atau meningkat 23,63 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, impor nonmigas Indonesia dari Arab Saudi sebesar USD 684,5 juta. Indonesia mencatatkan surplus nonmigas terhadap Arab Saudi sebesar USD 1,41 miliar.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here