Kabupaten Tangerang – Suasana ceria dan penuh harapan menyelimuti Indonesia Convention Exhibition, Kabupaten Tangerang, Banten pada hari pertama gelaran Trade Expo Indonesia (TEI) 2025. Menteri Perdagangan Budi Santoso turun langsung pada Rabu pagi,
(15/10) untuk memastikan kesiapan penyelenggaraan pameran ini, sekaligus menyapa hangat para peserta, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“Blusukan” pagi Mendag Busan dimulai dari Hall 3A tempat produk-produk makanan, minuman, dan produk pertanian dipamerkan. Mendag Busan kemudian mendekat ke Stan Koperasi X Desa BISA Ekspor dan berbincang sejenak. Ia menyapa salah satu peserta pameran yang sedang bersiap-siap.
“Ini produknya apa? Sudah ekspor ke mana?” tanya Mendag Busan membuka dialog hangat dengan salah satu peserta. Peserta pameran yang disapa ini adalah Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Jaya Bersama yang produk unggulannya berhasil menarik perhatian Mendag Busan. Perwakilan BUMDes Jaya Bersama, Alyadi, yang bertugas di bagian pemasaran, mengaku terkejut sekaligus gembira atas kunjungan mendadak ini.
“Sebetulnya kaget dan deg-degan, takutnya beliau tidak datang ke stan kami. Tapi, ternyata Pak Mendag datang dan bahkan berniat mempromosikan produk kami. Kami senang sekali dan nanti juga akan ada pertemuan lanjutan bersama beliau,” ujar Al, sapaan akrab Alyadi.
Al menambahkan, suasana dialog terasa hangat dan penuh semangat. “Beliau tidak menutup diri, justru membuka ruang untuk kami berdiskusi dan memperkenalkan produk. Rasanya tidak ada canggung, malah lebih santai dan bersahabat,” ujarnya.
Al menjelaskan, kerja sama antara BUMDes Jaya Bersama dan Kementerian Perdagangan telah terjalin sejak 2024 melalui partisipasi dalam pameran TEI dan kegiatan kurasi produk unggulan desa.
“Awalnya, kami hanya dari desa. Tapi, melalui TEI tahun kemarin dan sekarang, kami sudah dikenal,” jelasnya, menandakan peran penting pameran dalam mempromosikan produk dari tingkat desa. Kunjungan Mendag Busan berlanjut hingga sore. Ia menyambangi lebih dari 20 stan dari berbagai daerah dan sektor. Atmosfer positif tercipta seiring semangat Mendag Busan yang kerap melontarkan pertanyaan kunci “Sudah ekspor ke mana?” Perhatian kecil ini menjadi pemantik optimisme pelaku UMKM untuk terus memperluas pasar ekspor.
Antusiasme peserta pun memuncak. Mereka bergantian meminta foto bersama sembari mengusung produknya di tangan. Mendag Busan tidak pernah menolak. Di balik permintaan foto itu, ia mengerti, tersimpan keinginan kuat para peserta untuk menembus pasar ekspor. Foto itu adalah alat promosi, bukti pengakuan, dan energi yang akan mereka bawa pulang untuk terus berkarya.
Selain UMKM, Mendag Busan juga mengunjungi stan pemerintah daerah, seperti Dinas Perindustrian dan Perdagangan Mimika dan Papua Tengah. Ia bahkan sempat mengulas produk perikanan yang dipamerkan di sana. “Ini adalah kepiting dari Mimika Papua, kepiting ini hidup alami dari hutan bakau, bukan dari tambak, jadi masih segar. Sudah diekspor ke Singapura dan Malaysia,” kata Mendag Busan dengan bangga, menunjukkan produk berkualitas dari wilayah timur Indonesia.
Kunjungan hari ini berlangsung dalam dua sesi, pagi dan sore hari. Sesi pagi diisi dengan peninjauan menyeluruh. Setelah melihat kesiapan stan Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP), Kementerian Koordinator Bidang Pangan, dan Koperasi x Desa BISA Ekspor, Mendag Busan selanjutnya meninjau stan Lembaga National Single Window (LNSW) Kementerian Keuangan.
Ia juga menyempatkan diri mengamati produk-produk inovatif, mulai dari arang kelapa terkompresi kuat produksi PT Bata Coco, produk bumbu dan tepung dari Sidoarjo di stan Bank Jatim, hingga kerajinan kayu dari Malang. Perhatiannya juga tertuju pada lampu rotan di stan Pilihan Busan dan Pupuk Kreasi di Paviliun UMKM BISA Ekspor.
Pada sesi sore, fokus kunjungan beralih ke berbagai produk konsumsi dan produk agrikultur. Mendag mengawali sesi sore ini dengan berkunjung ke stan Yayasan Dharma Bhakti Astra di Hall 3A. Di stan tersebut, Mendag Busan menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Desa Sejahtera Astra di Jambi dan Lampung untuk produk pinang 1.000 ton dengan buyer asal Bangladesh. Mendag Busan juga menyambangi Pasha Mart untuk melihat makanan kemasan kornet kalengan. Suasana makin meriah ketika pemilik produk Aquanest turut menghampiri Mendag Busan untuk meminta foto bersama. Selain itu, Mendag Busan juga berfoto di PT Cahaya Globalindo Express, Dinas Perindustrian dan Pedagangan Kabupaten Banyumas, dan PT Tani Agro Niaga Indonesia.
Di stan Kabupaten Lahat, Mendag Busan mencicipi kehangatan kopi robusta khas daerah tersebut. Kunjungan sore kemudian ditutup dengan menelusuri stan Kabupaten Bangka, Pemerintah Kota Jambi, PT Doa Bangsa Agrobisnis, LNSW Kementerian Keuangan, CV Kota Makmur, PT Indotropikal Group, Moonbits, PT Sari Alami, PT Mekar Saluyu Grup, dan Ladara, menegaskan komitmennya terhadap sektor-sektor yang sangat beragam.